FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI SUSU KENTAL MANIS PT. IDK PASURUAN

Abstract

Salah satu produk olahan susu yang telah berkembang dan dianggap populer hingga saat ini adalah susu kental manis. Di negara-negara berkembang, konsumsi susu kental manis semakin meningkat, baik itu untuk konsumsi langsung ataupun sebagai bahan tambahan pangan olahan lainnya. Jenis kemasan untuk produk susu kental manis pun sudah berkembang sesuai kebutuhannya, tidak hanya dalam bentuk kemasan kaleng, tetapi juga dalam kemasan bulkalumunium foil, ataupun kemasan bulk tanki untuk industri, dan yang sedang berkembang saat ini adalah kemasan satu kali konsumsi (kemasan sachet). Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk memproduksi susu kental manis antara lain: pengambilan bahan baku, proses penuangan bahan baku (tipping), proses (penimbangan bahan baku)weiging, pencampuran bahan baku (mixing), homogenisasi, pasteurisasi, pengentalan (flashcooler), filling packing, fisnish good. Pengawasan kualitas susu kental manis yang dilakukan oleh PT. IDK adalah terhadap sample pengujian kualitas dilakukan pada bahan baku, proses penuangan, dan pengawasan pada saat penyimpanan di dalam CT (crystalisatin tank). Kualitas merupakan hal yang terpenting didalam proses produksi susu kental manis yang dilakukan oleh PT. IDK, sehingga kualitas susu kental manis sangat diperhatikan untuk menghasilkan produk yang terjamin dan berkualitas. Produk yang dihasilkan harus sesuai dengan standar komposisi yang ditentukan yaitu 71.80 batas bawah dan 72,20 batas atas, jika hasil dari komposisi kurang dari standar akan dilakukan adjustment. Meskipun umumnya terdapat 9 (sembilan) faktor yang dapat mempengaruhi pengendalian kualitas suatu produksi, di PT. IDK terdapat 4 (empat) faktor utama yang mempengaruhi pengendalian kualitas proses produksinya, khususnya pada lini produksi susu kental manis, yaitu: a) Methode (manajemen), b) Man (manusia), c) Materials (bahan), dan d) Machines (mesin). Pengendalian pada kualitas susu kental manis dilakukan dalam frekuensi yang lebih sering agar tidak terjadi kelolosan pada komposisi standar yang di tetapkan sehingga produk yang dihasilakan terjamin kualitasnya. Penyeragaman komposisi bahan baku yang akan dipakai proses produksi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar komposisi yang ditetapkan, sehingga produk yang dihasilkan tidak kurang ataupun over komposisi. Perlu ditingkatkan lagi sosialisasi terhadap seluruh karyawan tentang cara pengendaian kualias secara benar menurut WI, SOP dan GMP.