ANALISA PERFORMANCE ATRIBUT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN (Studi kasus: PT HP Spintex Sengonagung Purwosari Pasuruan)

Abstract

Kenyataan bahwa karyawan sebagai aset utama dalam perusahaan dan harus mendapatkan perhatian serius dan dikelola dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar karyawan yang dimiliki perusahaan mampu memberikan kontribusi yang optimal. Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja di Indonesia ternyata masih minim. Ini terlihat dari banyaknya jumlah kecelakaan kerja tahun 2012 dengan jumlah 117.949 kecelakaan. Dari 117.949 kecelakaan kerja yang terjadi, sebanyak 29.544 diantaranya tercatat meninggal dunia, 39.074 diantaranya luka berat dan 128.312 lainnya luka ringan. Data badan pusat statistic indonesia (BPSI) menghasilkan kesimpulan bahwa dalam rentan waktu rata-rata per tahun terdapat 77.468 kasus kecelakaan kerja dan 65% di antaranya berakibat fatal yaitu kematian dan cacat seumur hidup( Badan pusat statistik 2013).Atas dasar fenomena tersebut maka tujuan penelitian adalah :1)untuk mengkaji program keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan.2)Untuk mengetahui hubungan keselamatan dan kesehatan kerja dengan kinerja karyawan di perusahaan.3) Mengetahui seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan di perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dibantu dengan program SPSS 15.Pendekatan tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil dari uji regresi dihasilkan persamaan :Y = -15,462+0,624+0,590+0,749+0,789+1,237+e, Nilai koefisien regresi untuk X1 adalah positif sebesar 0,624, dapat diartikan bahwa variabel kondisi kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 62,4 % atau berpengaruh positif yang artinya jika kondisi kerja dapat ditingkatkan 1 % saja maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat sebesar 62,4 %.Kemudian Nilai koefisien regresi untuk X2 adalah positif sebesar 0,590, dapat diartikan bahwa variabel pendidikan dan pelatihan k3 mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 59,0 % atau berpengaruh positif yang artinya jika pendidikan dan pelatihan k3 dapat ditingkatkan 1 % saja maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 59,0 %.Untuk Nilai koefisien regresi untuk X3 adalah positif sebesar 0,749, dapat diartikan bahwa variabel lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 74,9 % atau berpengaruh positif yang artinya jika lingkungan kerja dapat ditingkatkan 1 % saja maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 59,0 %.Nilai koefisien regresi untuk X4 adalah positif sebesar 0,789, dapat diartikan bahwa variabel pelayanan karywanmempengaruhi kinerja karyawan sebesar 78,9 % atau berpengaruh positif yang artinya jika pelayanan karyawan dapat ditingkatkan 1 % saja maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 78,9 %. Nilai koefisien regresi untuk X5 adalah positif sebesar 1,237, dapat diartikan bahwa variabel pelayanan kesehatan sangat mempengaruhi kinerja karyawan mencapai sebesar 123,7 % atau berpengaruh positif yang artinya jika pelayan kesehatan dapat ditingkatkan 1 % saja maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 123,7 %. Dari penelitian dapat disimpulkan sesuai tujuan penelitian adalah:1) Secara umum penerapan K3 di PT Hp Spintex kategori baik, dapat dilihat total rataan skor sebesar 3,91.2)Hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan kinerja karyawan adalah positif, sangat nyata dan berkorelasi kuat hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi yang positif sebesar 0,764 menunjukkan bahwa factor ini memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja karyawan dibandingkan dengan indikator-indikatornya, yaitu kondisi kerja dengan nilai korelasi sebesar 0,450, pendidikan dan pelatihan K3 sebesar 0,480, lingkungan kerja sebesar 0,532 dan pelayanan kesehatan memiliki nilai sebesar 0,562. 3a)Dari uji t (parsial) dapat dilihat bahwa berdasrkan hasil analisis data terbukti bahwa dari semua indicator K3 terapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, diantaranya yaitu kondisi kerja (X1), pendidikan dan pelatihan K3 (X2), lingkungan kerja (X3) dan pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan.3b)Dari uji F (serentak) ada pengaruh yang signifikan antara kondisi kerja, pendidikan dan pelatihan K3, lingkungan kerja dan pelayanan kesehatan terhadap kinerja karyawan sehingga diketahui bahwa pelaksanaan K3 yang baik akan membawa pengaruh terhadap kinerja karyawan.3c)Faktor keselamatan dan kesehatan kerja yang paling dominan adalah pelayanan kesehatan (X4) dengan kontribusi sebesar 30,03%, dibandingkan dengan pendidkan dan pelatihan K3 (X2) memiliki kontribusi sebesar 9,06%, kemudian lingkungan kerja(X3) memiliki kontribusi sebesar 5,10%, dan kemudin kondisi kerja (X1) memiliki kontribusi sebesar 0,29%. Secara bersama-sama kondisi kerja, pendidikan dan pelatihan K3, lingkungan kerja dan pelayanan kesehatan bepengaruh tehadap kinerja karyawan.