Pola Self Regulated Learning Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha Di Sekolah Dasar Ariya Metta Kelas V
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya self regulated learning di Sekolah Dasar Ariya Metta kelas V. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola self regulated learning siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha di Sekolah Dasar Ariya Metta Kelas V.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Objek dan ruang lingkup penelitian ini adalah aktivitas pembelajaran Pendidikan Agama Buddha yang ada di SD Ariya Metta kelas V. Teknik yang digunakan adalah nontes, dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti adalah dengan analisis model interaktif Miles and Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di SD Ariya Metta kelas V terdapat pengaturan diri siswa dalam belajar dan kegiatan. Mengatur cara belajar terjadi di sekolah dan di rumah. Siswa yang bisa mengatur cara belajar akan memiliki kesadaran diri dengan memperhatikan guru dan mencatat penjelasan dari guru tanpa disuruh. Mengatur kegiatan merupakan pendukung untuk siswa dalam pengaturan diri yang dilakukan di sekolah dengan mengikuti lomba. Strategi self regulated learning siswa di sekolah yaitu dengan meminta bantuan kepada guru, teman, dan memperhatikan/fokus ketika guru menjelaskan materi. Strategi self regulated learning siswa di rumah yaitu dengan melihat jadwal, meminta bantuan orangtua, tidak bermain handphone ketika belajar, menandai kata “PRâ€, dan menentukan tujuan belajar. Penghambat self regulated learning siswa berasal dari faktor intern dan ekstern. Faktor intern yaitu rasa malas siswa. Faktor ekstern yaitu televisi, handphone, teman, orangtua sibuk, dan teman yang berisik di kelas. Pendukung self regulated learning berasal dari intern dan ekstern siswa. Faktor intern berupa motivasi dalam diri siswa. Faktor ekstern yaitu motivasi guru dan orangtua serta pemberian tugas dari guru.