Integrasi Edukasi dan Konservasi: Optimalisasi Ekosistem Mangrove dalam Menekan Pencemaran Menuju Proper dan NTB Hijau Pada Kawasan Geopark Tambora

Authors

  • Amirul Mukminin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima
  • Hadi Santoso Geopark Tambora-SAMOTA Biosphere Reserve Pulau Sumbawa
  • Muhajirin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima
  • Is Munandar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima
  • Nur Khusnul Hamidah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima

DOI:

https://doi.org/10.30762/najwa.v1i2.183

Keywords:

Konservasi, Pendidikan, Geopark Tambora, Ekosistem Mangrove, Pencemaran

Abstract

Pada Bulan April 2022, Masyarakat Bima dihebohkan dengan kemunculan Busa Setebah belasan Centimeter di Teluk Bima. Menyebabkan ekosistem ikan air laut dangkal mati. Belakangan diketahui busa tersebut merupakan fenomena alam yang disebut dengan Boom Alga atau ledakan alga akibat tingkat pencemaran air laut yang sangat tinggi yang salah satunya akibat penggunaan obat pestisida yang berlebihan pada pertanian.  Menekan hal tersebut terulangi lagi, maka Geopark Tambora-SAMOTA Biosphere Reserve Pulau Sumbawa bekerjasama dengan PT. Pertamina Bima menyelenggarakan kegiatan penanaman mangrove dengan tema Konservasi Teluk Bima: Optimalisasi Ekosistem Mangrove, Menekan Pencemaran Menuju Proper dan NTB Hijau. Kegiatan yang dilakukan di Pantai Panda, Kabupaten Bima diikuti oleh perwakilan pemerintah Provinsi NTB, perwakilan pemerintah Kabupaten dan Kota Bima, Perguruan Tinggi se- Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu¸ perwakilan siswa SD, SMP/MTs, SMA/SMK/SMA, insan pers, komunitas lingkungan dan lainnya. Tidak hanya itu, kegiatan juga dihadiri oleh pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Bima, Kota Bima. Kegiatan dipusatkan pada Pantai Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima pada 18 Maret 2023 Setidaknya terdapat 2000 bibit mangrove yang ditanam pada kegiatan tersebut.

References

CNN Indonesia. (2022). Walhi: Teluk Bima NTB Diduga Tercemar Limbah Pertamina. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220427164910-20-790548/walhi-teluk-bima-ntb-diduga-tercemar-limbah-pertamina

Detikbali. (2022). Heboh Air Laut Bima Berwarna Cokelat, Walhi NTB: Limbah Pertamina.

Jumaedi, S. (2016). Nilai Manfaat Hutan Mangrove Dan Faktor-Faktor Penyebab Konversi Zona Sabuk Hijau (Greenbelt) Menjadi Tambak Di Wilayah Pesisir Kota Singkawang Kalimantan Barat. Sosiohumaniora, 18(3), 217. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v18i3.10104

Kahaba. (2022). WALHI:Limbah Minyak di Teluk Bima Akibat Keteledoran Pertamina.

Karimah. (2017). Peran Ekosistem Hutan Mangrove Sebagai Habitat Untuk Organisme Laut. Jurnal Biologi Tropis, 17(2), 51–57. https://doi.org/10.29303/jbt.v17i2.497

Karminarsih, E. (2007). Pemanfaatan Ekosistem Mangrove bagi Minimasi Dampak Bencana di Wilayah Pesisir the Use of Ecosytem Mangrove in Minimalize Disaster Impact in Beach Area. Jmht, XIII (3), 182–187.

KKP. (n.d.). MANGROVE DAN MANFAATNYA. https://kkp.go.id/djpdspkp/page/2202-realisasi-investasi-sektor-kelautan-dan-perikanan

Riwayati. (2014). Manfaat Dan Fungsi Hutan Mangrove Bagi Kehidupan. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 12(24), 17–23.

Rosyada, A., Anwari, M. S., & Muflihati. (2018). Pemanfaatan tumbuhan mangrove oleh masyarakat Desa Bakau Besar Laut Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah. Jurnal Hutan Lestari, 6(1), 62–70.

Downloads

Published

2023-12-02

How to Cite

Mukminin, A., Santoso, H. ., Muhajirin, Munandar, I. ., & Hamidah, N. K. . (2023). Integrasi Edukasi dan Konservasi: Optimalisasi Ekosistem Mangrove dalam Menekan Pencemaran Menuju Proper dan NTB Hijau Pada Kawasan Geopark Tambora. NAJWA: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2), 91–99. https://doi.org/10.30762/najwa.v1i2.183

Issue

Section

Articles