KONTESTASI SASTRA BACAAN LIAR DENGAN TERBITAN BALAI PUSTAKA DI HINDIA BELANDA 1917-1942
DOI:
https://doi.org/10.24090/jnr.v2i1.7936Keywords:
karya sastra, Bacaan Liar, Balai Pustaka, Politik KolonialAbstract
Budaya cetak di Hindia Belanda berkembang pesat seiring dengan program pendidikan pada masa Politik Etis yang menghasilkan masyarakat terdidik. Kebutuhan bahan bacaan masyarakat terdidik tidak hanya dipenuhi oleh penerbit milik pemerintah, namun juga penerbit di luar pemerintah. Perkembangan lembaga penerbitan memicu munculnya kontestasi antara sastra yang diterbitkan di luar pemerintah (bacaan liar) dengan terbitan pemerintah (Balai Pustaka). Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kontestasi yang terjadi antara sastra bacaan liar dengan terbitan Balai Pustaka. Metode sejarah kritis dan pendekatan ideologi, politik, serta ekonomi digunakan dalam kajian ini. Kontestasi yang muncul dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek yakni, ideologi, politik, dan ekonomi. Narasi dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Balai Pustaka banyak terpengaruh oleh ideologi kapitalis, sedangkan bacaan liar dipengaruhi oleh ideologi sosialis dan komunis, dan hal tersebut memicu adanya pertentangan. Sementara itu, pada aspek politik Balai Pustaka lebih berfungsi mempertahankan citra baik Pemerintah Kolonial Belanda, sedangkan bacaan liar memiliki narasi berupa kritik atau pun gagasan untuk memperoleh kemerdekaan. Pada aspek ekonomi, Balai Pustaka sebagai penerbitan pemerintah mendapat subsidi, sehingga memicu banyaknya bacaan murah yang beredar di masyarakat.References
Daftar Pustaka
Adam, Ahmad. 1997. “Mas Marco Kartodikromo dalam Perjuangan Sama Rata dan Sama Rasa.” Jurnal Kinabalu 3, 1-34. (https://jurcon.ums.edu .my/ojums/index.php/ejk/article/download/366/274 (14 Oktober 2020).
Asmawinangun, Mw. 1930. Merak Kena Jebak. Balai Poestaka: Weltevreden.
Balai Pustaka. 1929. Boekoe-Boekoe Bahasa Melajoe dan Lain-Lain. Batavia: Balai Poestaka.
Balai Pustaka. 1992. Bunga Rampai Kenangan Pada Balai Pustaka. Balai Pustaka: Jakarta.
Challanan, Shwan. 2006. “Mas Marco: Mata Gelap Crossing Language.” Shouteast Asian Studies https://deepblue.lib.umich.edu/bitstream /handle/2027.42/149094/013850122.pdf?sequence=1 (14 Oktober 2020).
Faruk, HT. 2002. Novel-Novel Indonesia Tradisi Balai Poestaka 1920-1942. Yogyakarta: Gama Media.
Groeneboer, Kees “Politik Bahasa pada Masa Hindia Belanda.” Jurnal Wacana, I, 1999 http://wacana.ui.ac.id/index.php /wjhi/article /view/279 (20 Januari 2020).
Habib F, Miftahul. (2017). “Pers dan Bangkitnya Kesadaran Nasional Indonesia pada Awal Abad XX.” Istoria Vol 12(2) Maret 2017. https://journal.uny.ac.id /index.php/istoria/article/view/17613 (11 Januari 2021).
Harahab, Arselan. et. al. 1977. 80 Tahun Balai Pustaka Menjelajah Nusantara. Jakarta: PT. Balai Pustaka Persero.
Hasan, Yunandi. 2014. “Indische Soscial Democratische Vereninging (ISDV) Merupakan Cikal Bakal Partai Komunis Indonesia (PKI).” Jurnal Crikestra: Jurnal Pendidikan dan Kajian Sejarah, 3(5). https://repository.unsri.ac.id /25160/ (11 Juli 2021).
Herniti, Ening. 2017. “Islam dan Perkembangan Bahasa Melayu. Jurnal Lektur Keagaamaan, 15(1) 81-96. https://jlka.kemenag.go.id/index.php/ lektur/article/view/516 ( 11 Juni 2021).
Jedamski, Doris. 1997. “De Taalpolitiek van Balai Pustaka” Koloniale taal politiek Oosten West: Nederlads-Indie, Suriname, Nederlandse Antillen en Aruba, 159-85, (https://openaccess.leidenuniv.nl/bitstream/handle/1887/164 60/Doris+Jedamski++De+Taalpolitiek+van+de+Balai+Poestaka.pdf?sequence=2 (20 Januari 2020).
Kan Sr, Koe Blaij. 1917. “Onderwijs.” Pantjaran Warta, 9 Juni.
Kartodikromo, Mas Marco. 1918. “Sama Rata dan Sama Rasa.” Sinar Djawa. 10 April.
Kartodikromo, Mas Marco. 2018. Student Hidjo. Yogyakarta: Narasi.
Kurniawan, Eka. 2006. Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis Jakarta: PT. Gramedia.
Liji, Liang. 1987. “Sastra Peranakan Tionghoa dan Kehadirannya dalam Sastra Sunda” Anne. (https://www.persee.fr/doc/arch00448613_1987_num_ 4_1_2397 (15 Desember 2020).
Mahayana, Maman S. 1991. “Balai Pustaka sebagai Lembaga Kebudayaan”, Mingguan Pelita. 8 September.
Mahayana, Maman S. 2010. “Perempuan dan Agama dalam Novel Indonesia.” Jurnal Studi Gender &Anak 5(1) http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id /index.php/yinyang/article/download/247/2 (01 Juni 2020).
Moriyama, Mikihiro. 2005. Semang at Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad ke-19. Jakarta: KPG.
Multatuli. 2015. Max Havelaar. Yogyakarta: Narasi.
Nugroho, Anung dan Danang Try Purnomo. 2007. “Citra Perempuan dalam Karya Sastra Peranakan Tionghoa” Buana Gender, 2(2). http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/buanagender/article/download/1098/419 (15 Desember 2020).
Panji Poestaka. 1936. “Bahasa Melajoe di Tanah Jawa.” 7 Februari.
Pantjaran Warta. 1917. “Onderwijs”. 9 Juni.
Putri, Sulistya. 2021. “The Policies of Balai Pustaka as the Dutch Colonial Government’s Publishing Agency in 1917-1942.” Indonesian Historical Studies, 5(1) 9-22. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ihis/ article/view/10451 (10 Juli 2021).
Rusli, Marah. 2011. Siti Nurbaya Kasih Tak Sampai. Jakarta: Balai Pustaka.
Semaoen. 2018. Hikayat Kadiroen. Yogyakarta: Narasi-Pustaka Promethea.
Sulton, Agus. 2015. “Sastra “Bacaan Liar” Harapan Menuju Kemerdekaan.” Jurnal Bahasa dan Sastra, 15(2). (https://ejornal.upi.ed/index.php /BSJPBSP /article /view/1242 pada 22 Maret 2020 (23 Maret 2020).
Suwondo, Tirto et.al. 1997. Karya Sastra di Luar Penerbitan Balai Pustaka. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Swantoro, P. 2002. Dari Buku ke Buku: Sambung Menyambung Menjadi Satu. Gramedia: Jakarta
Yuliati, Dewi. 1994. “Semaoen, Serikat Buruh dan Pers Bumiputera Dalai Pergerakan Kemerdekaan (1914-1923)”, Jurnal Sejarah, 5, https://jurnal.masyar akatsejarawan.or.id (24 September 2020).
Yusuf, Iwan Awaludin, et. al. 2010. Pelarangan Buku di Indonesia: Sebuah Paradoks Demokrasi dan Kebebasan Berekspresi. Yogyakarta: Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).