SISTEM KEWARISAN BILATERAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

  • chamim tohari Marmara University Istanbul Turkey
Keywords: Keywords: Hukum Kewarisan Islam, Bilateral, Hukum Islam, Hak Makhluk

Abstract

ABSTRAK


Penelitian ini berawal dari adanya kontraversi di kalangan para ulama apakah pembagian harta waris secara kekeluargaan (bilateral) bertentangan dengan hukum Islam atau tidak. Karena itu penelitian ini menitikberatkan pada pemikiran Hazairin tentang konsep kewarisan bilateral, dimana konsep tersebut akan dilihat dari perspektif teori hukum Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis comparative-inductive. Adapun poin permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah: Pertama, bagaimana konsep kewarisan bilateral sebagaimana yang digagas oleh Hazairin?; Kedua, bagaimana pandangan para ulama tentang pembagian kewarisan secara kekeluargaan (bilateral)?; dan Ketiga, bagaimana pandangan hukum Islam tentang konsep kewarisan bilateral tersebut? Hasil penelitian ini adalah: Pertama, konsep kewarisan bilateral menurut Hazairin adalah suatu konsep pembagian harta waris secara kekeluargaan dengan penentuan ahli warisnya dengan cara menarik garis keturunannya melalui dua jalur keturunan, yakni keturunan ayah maupun melalui keturunan ibunya. Kedua, para ulama berbeda pendapat tentang hukum pembagian kewarisan secara kekeluargaan (bilateral), kelompok yang satu menolak dan kelompok lainnya membolehkan. Dan ketiga, pembagian harta waris secara bilateral dalam pandangan penulis tidak bertentangan dengan Hukum Islam.


 


ABSTRAC


The beginning of this research is a presence of the controversy between muslim scholars about the question as is the heritance distribution held in a family atmosphere (bilaterally) abrogated by Islamic law or accepted? Depart from this problem the research focused to the Hazairin’s thought about the concept of bilateral inheritance law, the concept will be analyzed based on theory of Islamic law afterwards. The method used in this research a comparative-inductive analysis method. The main problems which will be investigated in this research are about: First, how is the concept of the bilaterally inheritance law in the Hazairin’s thought?; Second, how is opinions of the muslim scholars about it?; and Third, how is perspective of Islamic law about it? Among the result of this research are: First, the concept of the bilaterally inheritance law in the Hazairin’s thought is a law which it arrange about distribution of inheritance held in a family atmosphere (bilaterally) with taking some legal heir from two generation strip, it is generation strip from his/her father and mother without making a distinction among them; Second, the muslim scholars have been difference in opinion about tle law of bilaterally inheritance, one side reject it and other side o them accept it; and Third, the distribution of inheritance bilaterally have a base theoretically in the Islamic law based on researcher’s opinion.  


 


Keywords: Hukum Kewarisan Islam, Bilateral, Hukum Islam, Hak Makhluk

References

Ali, Muhammad Daud. Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press, 2007.
Al-Qaradhȃwî, Yûsuf. Kayfa Nata’ȃmal ma’a al-Sunnah al-Nabawiyyah Ma’alim wa Dhawȃbith, Virginia: IIIT, 2005.
Al-Raysûnî, Ahmad. Al-Fikr al-Maqȃshidî Qawȃ’iduhû wa Fawȃ’iduhû, Ribath: Mathba’ah al-Najah, 1999.
------------------------. Imam al-Shatibi’s Theory of the Higher Objectives and Intents of Islamic Law, London – Washington: IIIT, 2005.
Al-Shatibi, Abu Ishaq. Al-Muwâfaqât fî Ushûl al-Syarîah, Kairo: t.p., t.th., jilid 2.
Andriyani, Fika. Implementasi Hukum Waris Islam pada Tokoh Muhammadiyah, (Jurnal Ulumuddin Cetakan Januari-Juni 2013, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang).
Hacak, Hasan. Hak, dalam DIA, Istanbul: ISAM Yayincilik, 1989.
Hamzah, Maulana. Persepsi Aktivis Gender Indonesia Terhadap Sistem Pembagian Harta Waris 2:1 Dalam Hukum Kewarisan Islam, Skripsi Fakultas Syariah UIN Syahid Jakarta tahun 2010.
Hasabalah, Ali. Ushûl. Al-Tasyrî’ al-Islâmî, t.tp.: t.p., t.th.
Hazairin. Hukum Kewarisan Bilateral Menurut al-Qur’an dan Hadis, Jakarta:TP, 1982.
Imarah, Muhammad. Al-Gharb Wa al-Islam, Sajadah Press: Yogyakarta, 2007.
Khalaf, Abdul Wahab. Ilm Ushûl al-Fiqh, Kuwait: Dar al-Qatam, t.th.
Mawardi, Ahmad Imam. Fiqh Minoritas: Evolusi Maqashid al-Syari’ah dari Konsep ke Pendekatan, Yogyakarta: LKIS, 2010.
Muhammad Abu Zahrah, Ushûl al-Fiqh, Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi, t.th.
Mulia, Siti Musdah. Muslimah Reformis: Perempuan Pembaharu Keagamaan, Bandung: Mizan, 2005.
Qutub, Sayid. Al-Adalah al-Ijtima’iyah fi al-Islam, terjemahan Afif Muhammad, Bandung: Pustaka, 1994.
Sahrur, Muhammad. Al-Kitab wa al-Qur’an Qira’at Muashirah, Libanon: Syirkah al-Mathbu’ah, 2000.
Shihab, Quraish. Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1994.
Sjadzali, Munawir. Ijtihad Kemanusiaan, Jakarta: Paramadina, 1997.
Sudarsono. Hukum Waris dan Sistem Bilateral, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Usman, Muchlis. Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
Zerka, Mustafa Ahmad. Al-Madkhal al-Fiqh al-Amm, Damsyiq: Dar al-Qalam, 2004.

Sumber dari internet
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/, diakses pada 20 Desember 2016.
http://digilib.uin-suka.ac.id3471/, diakses pada 22 Desember 2016.
Muhammad, Husein. Waris Laki-laki dan Perempuan, dalam www.rahima.or.id, diakses pada 22 Desember 2016.
Published
2018-07-09
How to Cite
TOHARI, chamim. SISTEM KEWARISAN BILATERAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Istinbath : Jurnal Hukum, [S.l.], v. 15, n. 1, p. 63-90, july 2018. ISSN 1829-8117. Available at: <https://e-journal.metrouniv.ac.id/istinbath/article/view/1094>. Date accessed: 12 may 2024. doi: https://doi.org/10.32332/istinbath.v15i1.1094.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.