Hakikat Manusia dalam Tafsir Maqal Fi al-Insan: Dirasah Qur‘aniyyah Karya Bint al-Shati‘

Abstract

<p>Manusia adalah ciptaan Tuhan yang memiliki keunikan sendiri dari berbagai aspek. Bahkan kata manusia secara luas dalam Alquran dapat ditemukan berbagai istilah, di antaranya; kata<em>khalifah, nas, bashar, insan serta bani adam</em>. Semua bentuk kata yang telah disebutkan tentu mengandung historitas, kontekstualitas serta eksistensi yang berbeda. Contohnya artimanusia dengan kata <em>insan</em> oleh beberapa <em>mufassir</em> dijelaskan dengan sangat bervariasi, ada yang cenderung kepada sisi kelemahan manusia dari segi nafsu syahwat seks, kesenangan dunia dan mengarahkan penafsirannya terhadap bentuk fisik/tubuh. Sehingga arti manusia sering mengundang perdebatan dalam upaya mencari makna dan memahaminya secara tepat. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengkaji hakikat manusia dalam Alquran dengan memfokuskan kajian penafsiran manusia dalam tafsir <em>Maqal Fi al-Insan Dirasah Qur‘aniyyah </em>Karya Bint al-Shatī‘. Dengan mengkaji pemikiran Bint al-Syath’ tersebut, diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai hakikat manusia secara lebih tepat, serta untuk mengetahui bagaimana metode dan implikasi penafsiran Bint al-Syātī’ tentang manusia khususnya jika dikaitkan dengan kontekstual.</p>