SISTEM KOMUNIKASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL PASCA BENCANA

Abstract

Indonesia merupakan daerah rawan bencana alam dan non alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, kebakaran hutan dan sebagainya. Menghadapi potensi bencana tersebut perlu ada upaya penanggulangan dengan melibatkan banyak pihak, mulai pemerintah, swasta, organisasi non pemerintah, dan masyarakat. Sistem komunikasi diperlukan agar kegiatan penanganan bencana lebih terkoordinasi dengan baik sehingga berjalan efektif dan efisien. Keterlibatan banyak pihak dalam penanganan bencana menunjukkan adanya sistem komunikasi yang berjalan baik secara alamiah maupun melalui intervensi kebijakan. Paradigma sistem komunikasi dalam penanganan bencana harus mengedepankan pemberdayaan masyarakat dibandingkan memberikan bantuan sesaat (charity). Sebagai sebuah sistem, antarelemen  (subsistem) harus saling terkait dan berkoordinasi dalam penanganan pasca bencana mulai tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Kegiatan yang dilakukan juga idealnya secara holistik di berbagai sektor secara berkelanjutan. Untuk itu model partisipatif merupakan strategi yang ideal dalam pembangunan sosial dengan tujuan jangka panjang untuk memulihkan kondisi sosial ekonomi masyarakat seperti semula.