Pengobatan Ala Rasulullah Saw Sebagai Pendekatan Antropologis Dalam Dakwah Islamiah Di Desa Rensing Kecamatan Sakra Barat

Abstract

Dakwah menurut pengertian terminologi dikemukakan oleh para ahli mengatakan bahwa dakwah adalah mendorong manusia agar berbuat kebajikan dan petunjuk, menyeru mereka berbuat yang ma’ruf dan mencegah mereka terhadap perbuatan munkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebagian mengatakan bahwa Dakwah Islamiah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah dan kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul- Nya. Tujuan dakwah itu bukan untuk mencari dan memperbanyak pengikut, tetapi untuk menyelamatkan dan menolong sesama manusia, untuk membebaskan dari berbagai masalah yang membelenggunya, yang menyebabkan penderitaan, yang merugikan kehidupan, yang menghambat kemajuan dan dapat merendahkan martabat manusia, satu keturunan yaitu keturunan Adam yang berarti bersaudara. Pengobatan ala Rasulullah SAW merupakan media dakwah yang menggunakan pendekatan dakwah ” bil hal”. Dakwah” bil hal” adalah kegiatan dakwah yang mengutamakan kemampuan kreativitas perilaku da’i secara luas atau yang dikenal dengan” action approach” atau perbuatan nyata.Misal pengobatan ala Rasulullah SAW bisa menyembuhkan penyakit stroke dengan metode bekam, atau mengobati orang yang terkena sihir melalui Ruqyah Syari’ah. Bentuk- bentuk pengobatan yang digunakan masyarakat Rensing adalah pengobatan Bubus, Aik Seruang, Jampi- jampi, Pertus, Asma’ Kontak, yang khusus dipangku oleh Dukun Sasak dengan metode membacakan doa khusus atau mantra- mantra yang diwarisi oleh nenek moyang Dukun Sasak tersebut, kecuali pengobatan Asma’ Kontak yang tidak boleh diwarisi atau dijazahkan turun temurun ke anak cucu pemangku sebagaimana yang dilakukan sebagai tradisi oleh dukun- dukun Sasak yang lainya. Dengan adanya tradisi tersebut membuat pengobatan ini sulit untuk punah walaupun zaman sudah modern dan ilmu kedokteran sudah mengalami kemajuan pesat. Bentuk pengobatan sasak ini masih tradisional dan simpel hanya menggunakan mantra dan do’a khusus yang dibacakan didalam air, daun sirih (yang dikombinasikan dengan pinang , kapur, kencur) kecuali pengobatan pertus dan asma’ kontak yang hanya fokus pada mantra/ doa tanpa menggunakan wadah sperti halnya pengobatan yang lain.Yang jelas pengobatan sasak tersebut mengandung unsur kepercayaan terhadap benda- benda mati atau hidup di alam nyata dan metafisik yang mempunyai kekuatan magic luar buasa. Kekuatan magic yang supra natural itu akan dirasakan oleh pasen jika keyakinan pasen itu kuat terhadap pengobatan tersebut.Pengobatan Sasak ini termasuk pengobatan syirik, jika Dukun Sasak meyakini hanya yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut adalah mahluk gaib dan benda- benda mati lainya.Begitu juga dengan yang berobat apabila meyakini Dukun Sasak/ Dokter/ Obat adalah sebagai penyembuh penyakit, termasuk syirik karena menyalahi kaidah pengobatan sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam kitab Thibbun Nabawi. Meyakini Dokter/ Dukun Sasak/ obat itu boleh jika hanya sebatas perantara. Karena sesungguhnya yang mendatangkan penyakit dan menyembuhkan penyakit hanya Allah SWT semata. Menyikapi hal tersebut pengobatan ala Rasulullah SAW sebagai pendekatan antropologis dalam dakwah Islamiah memberikan peranan penting dalam membentuk keperibadian masyarakat Rensing. Dalam hal Ibadah, sosial dan keimanan kepada Allah SWT, memberikan solusi alternatif dan mudah dijangkau oleh masyarakat ketika menggunakan metode pengobatan tersebut. Di antara metode pengobatan ala Rasulullah SAW yang memberi pengaruh besar terhadap masyarakat Rensing adalah metode pengobatan bekam yang dikombinasikan dengan Ruqyah yang bersumber dari ayat- ayat AlQur’an. Karena pengobatan ini bisa memberikan kesembuhan dari segala macam penyakit, baik penyakit jasmani dan rohani. Berdasarkan hasil penelitian dan fakta yang di temukan dilapangan.