Moralitas Pemimpin: Dialektika atas Teks Suci Agama dan Pembentukan Budaya Lokal (Kajian Living Hadits dalam Sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 2 Eps.3)

Abstract

In recent years, some Indonesian television artists have used the Qur'an and the Hadith as part of the dialogue in their work. Thus in some of the TV soap opera there are religious and aesthetic power that shows the content of religion, that is da'wah or tabligh (invitation, or appeal) to the audience. The Seeker of God (PPT) is an example, how soap opera Ramadan is filled with nuances of religion and has more emphasis on the elements of Islam. In this research, the writer reviews the one of the episodes in PPT soap opera which generally talk about a leadership in society. In this episode, religious texts (Al-Qur'an and Hadith) and community actions interact, ayat and the referred hadith are sometimes understood textually, but sometimes also contextually. It is expected that this research explains that the study of the Qur’an and hadits do not only dwell on the literature of the books of tafsir only, but also has spread in the media technology in its curremt forms.Keywords: Al-Qur’an, Hadith, Dialogue, Indonesian Television. Belakangan ini, muncul karya-karya para seniman dan artis televisi Indonesia yang menjadikan Al-Qur’an maupun Hadits sebagai bagian dari dialognya. Sehingga dalam karya tersebut tercium aroma religius dan berdaya estetitis yang menunjukkan muatan spiritualitas yang bersifat dakwah atau tabligh (ajakan, seruan, maupun himbauan) bagi penonton­nya. Sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) adalah sinetron Ramadhan yang bernuansa religi dan lebih menekankan unsur-unsur keislaman. Dalam penelitian ini penulis mengkaji sinetron PPT jilid 2 episode 3 yang secara umum berbicara tentang sebuah kepemimpinan dalam masyarakat. Di dalam episode ini, teks keagamaan (Al-Qur‟an dan Hadis) dan tindakan masyarakat saling berinteraksi, ayat maupun hadits yang dirujuk terkadang dipahami secara tekstual, namun terkadang juga kontekstual. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan bahwa kajian Al-Qur’an dan hadis tidak hanya berkutat pada literatur kitab tafsir saja, melainkan telah menjalar dalam media teknologi sesuai perkembangan zamannya.Kata Kunci: Al-Qu’an, Hadits, Dialog, Televisi Indonesia.