Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Tradisi Perang Obor di Tegalsambi-Jepara sebagai Karakteristik Islam Nusantara

Abstract

This research wants to describe the ritual processing of Perang Obor at Tegalsambi Jepara, Central Java, both of local wisdom tradition and the characteristic of Islam Nusantara. In this study uses anthropological approach to know how a faith illustrated in ritualism of Perang Obor especially to streghten traditional ties among individuals. The steps of Perang Obor ritual they are, such as pilgrimage to danyang (ancestors) numbering seven, parading The Pedang Gendir Gambang Sari and Padang Sari heirloom, a statue, and bedug which is trusted as a heritage of Sunan Kalijaga to kebayan Tegalsambi. The last step ia puppet performance. Perang Obo Ritual ia a colaboration between religion and ancestral culture's. The local wisdom worth appears as a shape of Islam Nusantara in Indonesia. The values as though a symbolic of honouring to ancestros, tollerantion and emphaty to others (peranh abor's actors), and solidarity to Mbah Gemblong postering. The values depicts an indigenious.Keyword: Islam Nusantara, Local Wisdom, Perang Obor, Tegal­sambiTulisan ini bertujuan untuk mengetahui tentang prosesi tradisi Perang Obor di Desa Tegalsambi Jepara, dan mengetahui tentang nilai-nilai ke­arifan lokal dalam tradisi tersebut Perang Obor di Desa Tegalsambi Jepa­ra sebagai karakteristik Islam Nusantara, dengan pendekatan antro­pologi, maka mendapatkan gambaran tentang kepercayaan dan khususnya ritus memperkuat ikatan-ikatan sosial tradisional di antara individu-individu. Ritual Perang Obor mempunyai beberapa prosesi, seperti ziarah ke Danyang yang berjumlah tujuh, mengarak pusaka, yaitu Pedang Gendir Gambang Sari dan Podang Sari, sebuah arca, serta sebuah bedug yang dipercaya sebagai warisan Sunan Kalijaga kepada kebayan Tegalsambi. Prosesi diakhiri dengan pagelaran wayang kulit. Ritual perang obor mem­beri warna sebagai kolaborasi antara agama dan budaya nenek moyang, nilai-nilai kearifan lokal muncul sebagai bentuk Islam Nusantara yang ada di Indonesia. Nilai-nilai tersebut antara lain, sebagai bentuk penghor­matan terhadap nenek moyang (danyang), toleransi dan empati terhadap sesama (pemain perang obor), kesetiakawanan sesama penerus Mbah Gem­blong. Nilai-nilai tersebut menggambarkan bentuk indigeneous mas­ya­rakat setempat.Kata kunci: Islam Nusantara, Kearifan Lokhal, Perang Obor, Tegal­sambi