KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM FRAKSI BIOAKTIF RIMPANG TEMULAWAK TERHADAP JAMUR Candida albicans

Abstract

Jamur Candida albicans merupakan mikrobiota pada tubuh manusia yang bersifat oportunistik. Infeksi yang disebabkan oleh C.albicans disebut kandidiasis. Masyarakat di beberapa daerah di Indonesia memanfaatkan rimpang temulawak untuk pengobatan tradisional berbagai penyakit diantaranya untuk keputihan. Tujuan penelitian untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum dari fraksi aktif ekstrak metanol rimpang temulawak  terhadap Candida albicans. Rimpang temulawak diekstraksi secara bertingkat menggunakan soxlet, selanjutnya dilakukan fraksinasi menggunakan metode Kromatografi Cair Vakum (KCV), setelah didafatkan fraksi aktif maka dilakukan penentuan konsentrasi hambat minimum dari fraksi aktif tersebut terhadap terhadap C.albicans. hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi hambat minimum dari fraksi aktif rimpang temulawak adalah 125 µg/ml terhadap C.albicans. Nilai KHM 125 μg/ml termasuk ke dalam aktivitas anti jamur  yang  kuat artinya rimpang temulawak memiliki potensi yang baik untuk dijadikan bahan fitofarmaka.