PERKEMBANGAN POTENSI PENGETAHUAN SISWA DARI RASIONALISME DALAM PRESPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

Abstract

Rasionalisme tidak mengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalaman hanya dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran. Karenanya, aliran ini yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide, dan bukannya di dalam barang sesuatu. Jika kebenaran bermakna sebagai mempunyai ide yang sesuai dengan atau yang menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita hanya dapat diperoleh dengan akal saja.