Main Article Content

Abstract

Adapun latar belakang penelitian ini adalah berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan yaitu komunikasi di kalangan naposo nauli bulung kurang berkembang ditunjukkan dengan adanya gejala-gejala seperti anggota naposo nauli bulung sulit untuk berpartisipasi dalam suatu acara di desa, kurangnya minat bermusyawarah antar naposo nauli bulung, sulitnya mengkomunikasikan untuk membuat acara penting di desa dikarenakan kurang aktifnya anggota naposo nauli bulung, komunikasi remaja kurang aktif dan cendrung tertutup, kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat, kurangnya keterampilan dalam berkomunikasi sehingga adanya kesulitan dalam menyelenggarakan kegiatan di desa. Metodologi penelitian menggunakan penelitian tindakan (action research) yang dianggap lebih detail dalam melaporkan layanan bimbingan kelompok. Subjek penelitian ini adalah naposo nauli bulung desa Sihepeng Induk yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan pedoman observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data penelitian ini dianalisis menggunakan rumus rata-rata dengan teknik tabulasi data secara kuantitatif berdasarkan hasil tindakan. Hasil penelitian menunjukkan naposo nauli bulung sudah cukup aktif dalam kegiatan kelompok dan berani dalam mengungkapkan pendapatnya di muka umum, walaupun tidak semua anggota kelompok, juga masih ada yang berdasarkan perintah dari peneliti baru berani, tapi secara keseluruhan sudah terlihat peningkatannya.

Keywords

Layanan Bimbingan kelompok Bermain Peran Komunikasi

Article Details

Author Biographies

Anas Munandar Matondang, Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Nora Sartika, Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

How to Cite
Matondang, A. M., & Sartika, N. (2018). PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PENDEKATAN TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI NAPOSO NAULI BULUNG. ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(1), 41-58. https://doi.org/10.32505/enlighten.v1i1.515

References

  1. Supriatna, Mamat, 2011. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi: Orientasi Dasar Pengembangan Profesi Konselor. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  2. .
  3. Effendi, Onong Uchyana. 1993. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya
  4. Riswandi. 2013. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. Hamdani . 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
  6. Lexy, J. Moleong, 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif, cet.13 Bandung : Remaja Rosdakarya.
  7. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remadja Karya.
  8. Giri, Isni Putra. 2013. Bimbingan Kelompok dengan Teknik Role playing. Prisma, 1, hal.2-6
  9. Nidya, Damayanti. 2012. Panduan Bimbingan dan Konselingi. yogyakarta: Araska
  10. Paizaluddin & Ermalinda,2014. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: ALFABETA
  11. Pohan, R. A. (2016). KONTRIBUSI KEPERCAYAAN DIRI DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN MERESPON DALAM PEMBELAJARAN SERTA IMPLIKASINYA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING. Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling, 1(2).
  12. Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Psikologi Komunikasi, Remaja. Bandung: Rosdakarya
  13. Hafied Cangara. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  14. Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Post.
  15. J.J. Hasibuan dan Moedjiono. (2006). Proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  16. Roestiyah (2001). Strategi belajar mengajar. Jakarta: rineka cipta Asti Mahasatsa.
  17. Mulyasa. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: RemajaRosdakarya.