Main Article Content

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dari kegelisahan peneliti yang melihat masih rendahnya hasil belajar mahasiswa dan kurangnya kemandirian mahasiswa dalam belajar di STKIP Muhammadiyah sungai penuh. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang keadaan self regulated learning (SRL) mahasiswa STKIP Muhammadiyah sungai penuh dan menguji apakah terdapat perbedaan SRL pada mahasiswa laki-laki dan perempuan. Penelitian ini di menggunakan metode deskriptif dan deskriptif komparatif dengan populasi seluruh mahasiswa STKIP muhammadiyah sungai penuh TA 2017/2018 yang berjumlah 991 dengan sampel 276 melalui teknik sratified random sampling. Analisis data dengan menggunakan rumus presentasi dan T-test.  Hasil penelitian menunjukan SRL mahasiswa tergolong menjadi 2 yaitu 32,5% tergolong kurang baik dan 27,5% tergolong baik. Uji hipotesis menunjukan adanya perbedaan signifikan antara SRL perempuan dan laki-laki dimana perempuan memiliki SRL lebih baik. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat digunakan oleh orang tua dan pihak pengelola kampus dalam membuat progra peningkatan SRL mahasiswa agar mendapatkan hasil belajar yang lebih memuaskan.

Keywords

Self Regulated Learning Laki-laki Perempuan

Article Details

Author Biography

Ayu Permata Sari, Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh Jambi

Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh Jambi

How to Cite
Sari, A. P. (2018). SELF REGULATED LEARNING MAHASISWA STKIP MUHAMMADIYAH SUNGAI PENUH. ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(1), 78-87. https://doi.org/10.32505/enlighten.v1i1.517

References

  1. Jenny, K. 2001. “Self Regulated Strategies in Achievement Settings Cullture and Gender Differences”. Universitas of Haifa. Journal of Cross Cultural Phychology. 32 (4): 491-503.
  2. Lien, B.P., Tilor, E., & Seeman, T.E. 2001. Effects of Environmental Predictability and Personal Mastery on Self Regulatory and Physiological Processes. California: The Society For Personality and Social Psychology.
  3. Paul, R. P., Elisabeth, A. M., & Robert, W. R. 1994. “Classroom and Individual Diferences in Early Adolescets Motivation dan Self Regulated Learning”. Jurnal of Early Adolescence. 14 (2): 139-161.
  4. Prayitno & Amti, E. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.
  5. Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
  6. Schunk, H. D. 2005. Self regulated learning: The educational legacy of Paul R. Pintrich. Educational Psychologist, 40 (2): 85-94.
  7. Subran, A. A. 2001. “Self Regulated Learning and Acade mic Achievement of Hongkong and Indian High School Students”. Disertasi. University of Hong Kongkong.
  8. Winne, P. H. 1997. “Experimenting to Bootstrap Self-Regulated Learning”. Journal of Educational Psychology, (Online). 3 (89): 397-410, (ftp://ftp.uwc.ac.za/users/DMS/CITI/bootstrapping.pdf/, diakses 04 April 2015).
  9. Yukkselturk, E., & Bulut, S. 2009. “Gender Differences in Self Regulated Learning Online Learning Environmental”. Educational Tecnology dan Society, 12-22 (Online). Available FTP: http://www.infets.info/ journals/12-3/3.pdf tanggal akses 10 maret 2015.
  10. Zimmerman & Pons. 1990. “Student Differences in Self Regulated Learning: Relating grade, sex, and giftedness to self eficacy and strategy use”. Journal of Educational Psychology. 82(1): 51-59.
  11. Zimmerman. 1989. “A Social Cognitive View of Self Regulated Learning”. Journal of Educational Psychology. 81 (3): 329-339.
  12. Zimmerman. 1990. “Self Regulated Learning adn Academic Achievement: An overview”. Journal of Educational Psychologist. 25 (1): 3-17.
  13. Zimmerman. 2002. “Becoming a Self Regulated Learner: An overview”. Theory Into Practice. 41 (2) : 64-70.