Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Terhadap Anak Didik

Abstract

Setiap anak mempunyai pembawaan berbeda dengan anak lain. Pembawaan itu merupakan cikal bakal dari karakteristik setiap individu. Pembawaan setiap anak juga akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan lingkungan sosial mereka karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Ini berarti, munculnya kenakalan pada anak dalam berbagai bentuk dan jenisnya bukan semata-mata kesalahan mereka, tapi juga salah satu dampak negatif dari sebuah lingkungan yang kurang edukatif. Karena ada dasarnya setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Artinya, pertumbuhan dan perkembangan anak secara jasmani dan rohani adalah tanggung jawab semua pihak yang dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tanpa kesesuaian dan kerjasama antar ketiga komponen itu, maka anak akan menjadi rentan terpengaruh dan kemudian terbawa oleh perilaku-perilaku yang dianggap menyimpang. Dalam konteks ini, sering kali yang menjadi sasaran kesalahan adalah anak, orang tua, dan dalam lingkup sekolah yang menjadi sasaran utama adalah mata pelajaran agama. Padahal, titik pijakan yang terpenting adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai islami dalam diri anak sejak dini dan dilakukan oleh semua elemen secara kooperatif dan memberikan keteladanan dalam praktek kehidupan sehari-hari. Sehingga pengetahuan dan pemahaman akan nilai-nilai ajaran Islam dapat terwujud dalam bentuk perilaku.