Semiotika Kultural dalam Pemertahanan Bahasa pada Acara Babalai Suku Dayak Paramasan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mantra suku Dayak yang digunakan pada acara Babalai dan menganlisis simbol dalam mantra suku Dayak Meratus yang digunakan saat acara Babalai di Paramasan, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Setiap simbol dan ikon yang digunakan dalam masing-masing budaya memuat nilai kultural tersendiri yang dianggap signifikan dalam komunitasnya. Pengkajian teks mantra suku Dayak Meratus akan memperkaya khazanah pengkajian bahasa dan budaya dalam komunitas lokal-global dan dapat memperkokoh solidaritas antar bangsa dan Negara. Bahasa yang digunakan sebagai medium dalam pengungkapan atau alat ekspresi untuk mengetahui bukti sejarah sebagai konteks suatu pemahaman identitas suatu budaya. Identitas budaya muncul dalam suatu komunitas bukan hanya sebagai warna kelokalan tetapi juga sebagai ekspresi budaya yang menawarkan alternatif pencitraan dalam masyarakat.