AKTIVITAS MUI DALAM PERKEMBANGAN KEHIDUPAN KEAGAMAAN DI SURAKARTA TAHUN 1975-2015

Abstract

This research was developed using the approach of social history that refers to events or socialreligious reality in society and aims to clarify the role of the Assembly of the Ulama Indonesia (MUI) of Surakarta in responding to the change or the development of the social-religious life in community. The results of this research demonstrates that (1) the Assembly of Indonesia of Surakarta Scholars played full, in the Islamic community especially. For example, they provide advice, counsel and fatwa guidance asked or not. (2) in the social reality, they respond to the social conflict. The responses enacted by the scholars are presented into three terms, among others; attempting to be a pioneer of the peace at the time of the riots, giving social advocacy in  form of action and being a mediator when conflicts arose disagreements. AbstrakPenelitian ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan sejarah sosial yang merujuk kepada peristiwa atau realitas sosial-keagamaan di masyarakat dan bertujuan untuk memperjelas peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta dalam merespons perubahan atau perkembangan kehidupan sosial-keagamaan di masyarakat. Hasil penelitian ini menujukan bahwa (1) Majelis Ulama Indonesia Surakarta berperan penuh terutama dalam lingkungan masyarakat Islam. Misalnya memberikan anjuran, nasehat dan bimbingan fatwa baik diminta atau tidak diminta. (2) Dalam realitas sosial memiliki respons dalam menghadapi konflik sosial. Respons yang diberlakukan para ulama dipaparkan menjadi tiga hal antara lain, berupaya sebagai pelopor perdamaian saat terjadi kerusuhan, memberikan advokasi sosial dalam bentuk aksi dan menjadi mediator konflik saat muncul perselisihan