PENGELOLAAN POTENSI LAUT INDONESIA DALAM SPIRIT EKONOMI ISLAM (Studi Terhadap Eksplorasi Potensi Hasil Laut Indonesia)

Abstract

Tulisan ini mencoba menyingkap potensi kekayaan laut Indonesia dan pengelolaannya dalam prespektif spirit ekonomi Islam. Kekayaan flora, fauna, hayati dan nabati laut Indonesia merupakan harta tersimpan yang selama beberapa dekade ini belum diberdayakan secara optimal untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 70 persen lautan dan 30 persen daratan, Indonesia mempunyai potensi kelautan dan kemaritiman yang sangat besar. Posisi Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa yang merupakan pertemuan arus panas dan dingin, menyebabkan sumberdaya hayati kelautan Indonesia begitu beraneka ragam. Dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Tak pelak, laut Nusantara yang membentang dari barat ke timur sepanjang lebih dari 5000 kilometer, memberikan kontribusi besar bagi perikanan dunia. United Nations Development Programme (UNDP) bahkan menyebut perairan Indonesia sebagai habitat bagi 76 persen terumbu karang dan 37 persen ikan karang dunia. Kandungan habitat rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar juga terbesar di dunia. Belum lagi termasuk potensi sumber kekayaan non hayati berupa  minyak dan gas alam. Dari 60 cekengan minyak dan gas di seluruh wilayah Indonesia, 70 % berada di laut, dan cadangan minyak bumi sebesar 9,1 mineral barel sebagian besera berada di perairan lepas. Sebagai tambahan, letak geografis Indonesia yang terletak di antara samudera Hindia dan pasifik menjadikan Indonesia sebagai jalur pelayaran internasional. Adanya jalur pelayaran internasional ini menjadikan potensi kemaritiman Indonesia sangat besar. Dalam bidang wisata bahari, laut Indonesia merupakan salah satu primadona dunia. Inilah pesona alam laut Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa di dunia. Semua kekayaan potensi laut Indonesia adalah merupakan  anugrah Allah swt.  yang sudah semestinya dikelola dan dimanfaakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Pengelolaan dan pemanfaatan  sumber daya kelautan hendaknya berpijak pada 3 filosofi spirit  ekonomi Islam, yakni Ketauhidan, Persaudaraan, dan Keadilan. Dengan spirit tersebut harapan untuk menghantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa  yang mandiri dan berdaya dalam  maritim akan terealisasikan pada masa mendatang. Tentu senantiasa berpegang pada prinsip tidak melanggar norma-norma syariah, menghindari eksplorasi yang berlebihan, dan menjaga konservasi lingkungan.