AKHLAK ISLAMI PERSPEKTIF ULAMA SALAF

Abstract

Perkembangan teknologi dapat dirasakan telah membawa perkembangan besar terhadap kehidupan di dunia. Selain berdampak positif juga membawa dampak negatif terhadap cara pandang dan tingkah laku manusia. Sementara akhlak dalam Islam merupakan bagian dari agama yang harus selalu dijaga, karena itu para ilmuwan dan tokok umat Islam selalu menyentuh ranah akhlak sebagai bagian yang harus disampaikan dan diajarkan pada manusia. Salah satu tokoh itu ialah Imam al-Ghazali. Salah satu karyanya yang fenomenal adalah sebuah kitab tasawuf yang berisi banyak nasehat-nasehat agama yaitu Ihya al-Din yang dikarang di Baghdad. Di dalam kita ini, dan karya-karyanya yang lain ia juga banyak menjelaskan mengenai akhlak. Sehingga, seperti apa akhlak menurutnya dan bagaimana metode menjadi akhlak yang baik. Inilah yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini. Konsep pemikiran Imam al-Ghazali itu dapat memberikan refleksi kepada setiap orang yang mengkajinya tentang bagaimana akhlak dan penerapannya yang baik harus dilakukan oleh setiap individu muslim. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research, atau penelitian kepustakaan pada beberapa kita al-Ghazali dengan jenis penelitian kepustakaan pada beberapa kitab al-Ghazali dengan jenis penelitian kualitatif. Sumber datanya adalah beberapa kitab karangan al-Ghazali. Data yang terkumpul akan dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Metode tersebut diguanakan untuk menjelaskan pengertian akhlak dan metodenya menurut Imam al-Ghazali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan menurut Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulum al-Din meliputi: Pengertian akhlak menurutnya adalah sesuatu ungkapan tentang kondisi yang metap di dalam jiwa, dan dilakukan perbuatan tersebut dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran. Ia juga membagi akhlak menjadi dua, yaitu akhlak yang baik (al-Khuluq al-Hasan) dan akhlak yang buruk (al-Khuluk as-Sayy’i), landasannya adalah al-Qur’an dan al-Hadits, dan tujuannya ialah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, selain itu juga untuk membersihkan diri agama mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan di akhirat. Sementara metode pembentukannya adalah dengan Mujahadah dan Riyadhah (pelatihan). Memiliki tekad yang kuat untuk mau berubah, dan meninggalkan nafsu syahwat yang berlebihan dan al-Ghazabiyah yang ada di dalam jiwa. Muhasabah al-Nafs (introfeksi), Istiqomah (kontinu). Ajaran yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadits, harus pula dengan pembiasaan, pelatihan yang istiqomah, untuk selalu berbuat yang baik, dan selalu berakhlak yang terpuji. Semoga ajaran ini bisa dibiasakan dengan pelatihan oleh setiap manusia, agar bahagia di dunia dan di akhirat. Kata Kunci: Akhlak, Al-Ghazali