Blogging Sebagai Salah Satu Media Berdakwah Dan Berbagi Ilmu Pengasuhan Bagi Pengurus Panti Asuhan Disabilitas

Abstract

Orphanages that accept disability children surely different with orphanages that do not receive child disability. These differences include parenting, caregiver quality and operational funding. Operational needs on high quality of health, lack of donors, lack of information about the disability orphanages are among the reasons that led to the orphanage disabilities require more attention. Solutions that can be given to help this institution is providing training to create and manage its own blog created by a caregiver, so that the caregiver can provide information and share knowledge with the community of persons with disabilities and how the patterns of parenting. But no less important, blog can also be used as a medium of preaching through writing primarily an expression of gratitude for His blessings. The form favors the grace of the presence of persons with disabilities either double disability or not in a family.***Panti asuhan yang menerima anak disabilitas berbeda dengan panti asuhan yang tidak menerima anak disabilitas. Perbedaan panti asuhan disabilitas dengan panti yang lain meliputi pola pengasuhan, kualitas pengasuh, dan pendanaan operasional. Kebutuhan operasional dan kesehatan yang tinggi, minimnya donatur, minimnya informasi tentang panti asuhan disabilitas, merupakan beberapa alasan yang menyebabkan panti asuhan disabilitas membutuhkan perhatian yang lebih. Solusi yang dapat diberikan untuk membantu panti ini adalah dengan memberikan pelatihan membuat dan mengelola blog yang dibuat sendiri oleh pengasuh agar para pengasuh dapat memberikan informasi dan berbagi ilmu dengan masyarakat tentang penyandang disabilitas dan bagaimana pola pengasuhannya. Namun yang tidak kalah penting, blog tersebut juga dapat digunakan sebagai media berdakwah melalui tulisan terutama ungkapan syukur atas nikmatNya. Nikmat tersebut berupa anugrah akan hadirnya penyandang disabilitas baik disabilitas ganda atau tidak dalam sebuah keluarga.