PENDEKATAN PSIKOTERAPI ISLAM DAN KONSELING SUFISTIK DALAM MENANGANI MASALAH KEJIWAAN

Abstract

Kehidupan modern yang materialistis dan hedonistik hanya menekankan aspek-aspek lahiriyah semata, yang mengakibatkan kehidupan manusia mengalami kegersangan spiritual dan dekadensi moral serta stres menjadi fenomena yang lumrah. Pada titik jenuhnya, manusia akan kembali mencari kesegaran rohaniah untuk memenuhi dahaga spiritualnya dan yang menarik bagi mereka adalah kehidupan yang memberikan ketentraman hati dan kebahagiaan rohani. Oleh karena itu banyak diantara mereka yang melirik ke dunia mistisisme. Maka William James, seorang filosuf dan ahli jiwa dari Amerika Serikat, mengemukakan tentang pentingnya terapi keagamaan atau keimanan, ia mengatakan bahwa tidak diragukan lagi terapi terbaik bagi kesehatan adalah keimanan kepada Tuhan, sebab individu yang benar-benar religius akan selalu siap menghadapi malapetaka yang akan terjadi. Sedangkan Carl Gustav Jung (Tokoh Psikologi Analistik), sebagaimana dikutip Amir, menyatakan bahwa gangguan psikis pada dasarnya bersumber dari masalah religius. Hal ini juga dapat dilihat dari ungkapan “psikoneurosis” harus dipahami sebagai penderitaan yang belum menemukan artinya, penyebab dari penderitaan ini adalah Stagnasi (penghentian) sepiritual atau Sterisas psikis”. Psikoterapi merupakan pengobatan alam pikiran atau lebih tepatnya pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Istilah ini mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi berbagai gangguan emosinya, dengan cara memodifikasi prilaku, pikiran dan emosinya, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam masalah psikis. Dalam psikoterapi Islami, terdapat 3 metode inti, yaitu sentuhan tangan, penggunaan lisan, dan ajakan kepada hati. Dalam tulisan ini akan diungkap tentang pendekatan psikoterapi Islam dan konseling sufistik dalam menangani masalah kejiwaan.