ARGUMEN EKSISTENSI BANK MUAMALAT DI INDONESIA SEBAGAI PERBANKAN SYARIAH

Abstract

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia terus berlangsung pesat dan cepat. Salah satu periode yang unik dan menarik dari rangkaian panjang perkembangan perbankan syariah di Indonesia adalah periode pematangan konsep dan rintisan awal yang berlangsung antara 1992-2000. Pada saat itu masih ada satu bank umum syariah, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). Dengan statusnya sebagai Bank Umum Syariah pertama di Indonesia, BMI menjadi pilot  projek  dan  trademark  kebangkitan  serta  implementasi  secara  besar-besaran  hukum ekonomi Islam di Indonesia. Dekade pada saat BMI berdiri menjadi momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Periode ini sangat strategis karena mengawali dan menjadi batu loncatan  keberhasilan atau kegagalan perkembangan perbankan syariah pada era selanjutnya. Oleh karena itu, pesatnya perkembangan Perbankan Syariah saat ini tidak lepas dari sejarah awal kemunculan BMI. Tulisan ini mengkaji latar sosio-historis-politis kemunculan awal BMI sebagai embrio perbankan syariah di Indonesia. Mere?eksi sejarah sangat urgen dan diperlukan guna meneropong  masa depan yang lebih cerah dan terarah.After their formative period in 1992s to 2000s, Syariah banks show a rapid development. As the ?rst syariah bank in the country, Bank Muamalat Indonesia (BMI) is quick to become a pilot project and an icon of  Islamic economic awaking and implementation in the country. The establishment of  BMI was considered an awaited momentum and a step towards the success of other syariah banks of the later era. The ?ourish of syariah banks in this period is not inseparable from the history of BMI establishment. This article seeks to analyze socio-political and historical background of BMI as an embryo of syariah banks in Indonesia