Deradikalisasi Agama Melalui Pesantren

  • Nunung Laksamana STAI Asy-Syukriyah Tangerang
Keywords: Pesantren, santri, radikalisme, pluralisme

Abstract

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia, yang telah memainkan peranannya dalam perkembangan bangsa. Namun, akhir-akhir ini pesantren sering dikaitkan dengan aksi radikalisme dengan mengatasnamakan agama Islam. Tulisan ini akan mengkaji hal-hal yang menghambat terwujudnya kerukunan antar umat beragama, bagaimana sikap dan peran santri dalam mewujudkan kerukunan tersebut dengan melihat aspek sosio-historisnya, serta bagaimana problem solvingnya. Pemahaman terhadap nash yang hanya memperhatikan aspek tekstual saja tanpa mempertimbangkan aspek kontekstualnya akan melahirkan pemahaman yang tidak komperhensif, sehingga muncul aksi-aksi radikalisme yang menghambat terwujudnya kerukunan antar umat beragama. Dalam hal ini, permasalahannya bukan terletak pada pesantren secara umum, tetapi metode yang digunakan oleh sebagian pesantren dalam memahami teks agama. Dalam perjalanan sejarahnya, pesantren telah menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia maupun dalam membangun kerukunan antar umat beragama. Tradisi-tradisi yang diterapkan di pesantren dapat membangun pemahaman tentang pluralisme bagi para santri, yaitu tradisi keilmuan dan keagamaan. Melalui kedua tradisi tersebut, santri dapat memahami makna pluralisme yang sebenarnya.

References

Afadlal. Islam dan Radikalisme di Indonesia. Jakarta LIPI Press, 2005.
Arifin, Syamsul. Radikalisme Paham Keagamaan (pdf) diakses pada 5 April 2012,
Bawani, Imam. Pesantren Buruh Pabrik: Pemberdayaan buruh Pabrik Berbasis Pendidikan Pesantren. Yogyakarta: LKiS.
Bull, Ronald Alan Lukens. Jihad Ala Pesantren Di Mata Antropologi Amerika. Yogyakarta: Grama Media, 2011.
Chdojim, Achmad. Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2003.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Memadu Modernitas untuk Kemajuan Bangsa. Yogyakarta: Pesantren Nawesea Press, 2009.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES, 2011.
Effendi, Djohan. Pembaruan Tanpa Membongkar tradisi. Jakarta: Kompas Media, 2010.
Effendi, Ferry & Makhfudi. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009.
Haedari, Amin. Masa Depan Pesantren: Dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan Komplesitas Global. Jakarta: IRD Press, 2004.
http://www.detiknews.com/read/2011/12/27/184302/1800807/10/7-tersangka-teroris-ponpes-bima-segera-diadili
Mansur, Mas. Perjuangan dan Pemikiran. Jakarta: Erlangga, 2006.
McKay (ed). Studies in Indonesian History. Australia: Pitman, 1976.
Misrawi, Zuhairi. Madinah. Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2009.
Misrawi, Zuhairi. Al-Qur’an Kitab Toleransi. Jakarta: Grasindo, 2010.
Mukrim, Fauzan. Mencari Tepi Langit. Jakarta: Gagas Media, . 2010.
Naim, Ngainun. Teologi Kerukunan Mencari Titik Temu dalam Keragaman. Yogyakarta: Teras, 2011.
Permata, Ahmad Norma. Agama dan Terorisme. Surakarta: Mup Press, 2005.
Rahardjo, M. Dawam. Pesantren dan Pembaharuan. Jakarta: LP3ES, 1995.
Rumadi (ed). Damai Bersama Gus Dur. Jakarta: Kompas, 2010.
Sulaiman, In’am. Masa Depan Pesantren: Eksistensi Pesantren di Tengah Gelombang Modernisasi. Malang: Madani, 2010.
Suseno, Franz Magnis. Memahamai Hubungan Antar Agama di Indonesia. Yogyakarta: eLSAQ Press, 2007.
Published
2017-04-05
How to Cite
Laksamana, N. (2017, April 5). Deradikalisasi Agama Melalui Pesantren. TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan, 1(1), 25-44. https://doi.org/https://doi.org/10.52266/tadjid.v1i1.2
Section
Artikel