STRATEGI PEMBINAAN DAKWAH SYARHIL QURAN DI PADEPOKAN SYARHIL QURAN LAMPUNG

Abstract

Abstrak. Dakwah syarh al-Quran diperdengarkan dan ditampilkan pertama kali dalam ajang MTQ Nasional ke XV di Bandar Lampung pada tahun 1988. Konsep dakwah syarh al-Quran adalah dakwah dengan seni yang pertunjukkan oleh tiga orang dalam satu grup. Hingga tahun 2002, dakwah syarh al-Quran belum memiliki tempat yang baik di hadapan masyarakat, hingga lahirnya Padepokan Syarhil Quran Lampung yang secara intensif melatih dan membina para santri agar mampu sukses dalam pertandingan atau musabaqah dalam ajang MTQ baik tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional, juga sukses dalam performa mereka di hadapan masyarakat, barulah dakwah syarh al-Quran dikenal dan responsif di tengah masyarakat. Adapun strategi pembinaan dakwah yang dilakukan di tubuh Padepokan Syarh al-Quran adalah dengan pembinaan hafalan naskah syarahan al-Quran, pembinaan mental dari setiap anggota, latihan vokal dan performa tampil, pembinaan spiritual, dan pembinaan kekeluargaan. Kata Kunci: Strategi Pembinaan, Dakwah Syarh al-Quran, Padepokan                            Syarhil Quran Lampung Abstract. Syarhil al-Quranin  da’wah was first introduced and performed at the National MTQ XV in Bandar Lampung in 1988. The concept of Syarhil al-Quran da’wah is an art performance in a group of three people. Until 2002, this da’wah has not gotten a good accepteance in community. Then, the Padepokan for Syarhil Quran in Lampung was established to intensively train and coach santri in order to succeed the comig competition in the regional and national levels. Furthermore, they are to succeed performing in front of the community so that syarhil Quran is well known. The coaching strategy implemented at the padepokan are script memorising, mental coaching, vocal and performance exercising, spiritual coaching, and kinship coaching. Key words : Coaching strategy, Syarhil al-Quran da’wah,  the padepokan for Syarhil Quran Lampung