Pencegahan Perceraian Dini di Kabupaten Indramayu Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif

Miftahudin Azmi

Abstract


Divorce in the Indramayu Regency is an intriguing phenomenon to investigate because the bulk of divorce cases are carried out by young couples (under 25 years old). Arahan District is one of the areas in Indramayu with a relatively high divorce rate. In 2021, the divorce rate in Arahan District was 52 persen of the total number of marriages, implying that more than half of marriages ended in divorce. The goal of this research is to examine the causes of early divorce as well as the measures to overcome them. This article falls under the empirical category and takes a qualitative approach. The key references are obtained through interviews and assessed using a positive legal perspective. The findings revealed that a lack of public interpretation of the purpose of marriage, a lack of knowledge of the sakinah family, emotional attitudes in problem-solving, excessive jealousy, a lack of responsibility, domestic violence, a lack of parental control, and economic factors all contributed to the high number of divorces among young couples. Among the several measures to combat child marriage and divorce are raising the marriage age for women, establishing sakinah families for prospective brides, and offering premarital education assistance.

Keywords: Prevention; Divorce of young age; Islamic Law; Positive Law

Abstrak

Fenomena perceraian di Kabupaten Indramayu menjadi kajian diskusi yang cukup menarik, sebab kasus perceraian itu mayoritas dilakukan oleh pasangan muda (dibawah 25 tahun). Salah satu daerah di Indramayu yang menyumbang angka perceraian cukup tinggi adalah Kecamatan Arahan. Angka perceraian di Kecamatan Arahan pada tahun 2021 berjumlah 52 persen dari angka perkawinan pada tahun tersebut, artinya lebih dari separuh perkawinan berujung pada perceraian. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa penyebab terjadinya perceraian dini dan upaya menanggulanginya. Artikel ini termasuk kategori empiris dengan pendekatan kualitatif. Adapun rujukan primer bersumber dari wawancara dan dianalisa dengan pendekatan hukum positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya perceraian pasangan usia muda disebabkan minimnya interpretasi masyarakat tentang makna perkawinan, rendahnya pemahaman terkait keluarga sakinah, sikap emosi dalam menyelesaikan masalah, kecemburuan yang berlebihan, minimnya tanggung jawab, hingga Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), minimnya kontrol dari orang tua, serta aspek ekonomi. Berbagai upaya menanggulangi pernikahan dan perceraian anak antara lain ialah menaikkan batas usia perkawinan bagi perempuan, pembekalan keluarga sakinah bagi calon pengantin dan bimbingan edukasi pra nikah.

Kata kunci: Pencegahan; Perceraian dini; Hukum Islam; Hukum Positif


References


Abdul Kholiq, Syafa’at. “Kesadaran Gender Perempuan terhadap Hak-Haknya (Studi Kasus Gugat Cerai Guru Perempuan di Kabupaten Banyuwangi).” Al-Hukama’: The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 2, No. 2 (2012): 117–138. https://doi.org/10.15642/al-hukama.2012.2.2.117-138.

Abdurrasyid Ridha. “Pernikahan Dibawah Umur dan Keutuhan Keluarga: Studi di Indramayu.” Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 14, No. 1 (2020): 210–220. https://doi.org/10.38075/tp.v14i1.43.

Achmad Asrori. “Batas Usia Perkawinan Menurut Fukaha dan Penerapannya dalam Undang-Undang Perkawinan di Dunia Islam.” Al-’Adalah, 12, No. 2 (2015): 807–826. https://doi.org/10.24042/adalah.v12i2.215.

Adawiyah, Robi, Dian Mukhlisa and Devrian Ali Putra. “The Reconstruction of Aisyah’s Marriage Age as a Resolution for Child Marriage Practices Phenomenon.” Al ’Adalah, 19, No. 1 (2022): 69–98. https://doi.org/10.24042/adalah.v19i1.11706.

Adiyanta, F.C. Susila. “Hukum dan Studi Penelitian Empiris: Penggunaan Metode Survey Sebagai Instrumen Penelitian Hukum Empiris.” Administrative Law and Governance Journal, 2, No. 4 (2019): 697–709. https://doi.org/10.14710/alj.v2i4.697-709.

Ainun Yusri Dwiranti, Betty Rubiati and Sonny Dewi Judiasih. “Perubahan Syarat Usia Perkawinan bagi Wanita Menurut Undang-Undang Perkawinan Sebagai Upaya Pencegahan Perkawinan Dibawah Umur.” Supremasi Hukum: Jurnal Penelitian Hukum, 31, No. 1 (2022): 48–65. https://doi.org/10.33369/jsh.31.1.48-65.

Akhmad Shodiqin. “Pandangan Hukum Islam dan Hukum Nasional tentang Batas Usia Perkawinan.” Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam, 9, No. 1 (2015): 114–24. https://doi.org/10.24235/mahkamah.v9i1.423.

As-San’ani. Subul Al-Salam. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1985.

Azmi, Miftahudin. “Protection of Human Rights Victims of Sexual Violence through Maqâsid Al-Sharî’ah: A Case in Batu City Indonesia.” Jurnal HAM, 13, No. 3 (2022): 613-630. https://doi.org/10.30641/ham.2022.13.613-630.

Faruq, Muhammad Al, and Rohmahtus Sholihah. “Konsep Keluarga Sakinah Menurut Muhammad Quraish Shihab.” Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam, 1, No. 4 (2020): 112–30. https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/salimiya/article/view/203.

Fathur Rahman Alfa. “Pernikahan Dini dan Perceraian di Indonesia.” Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS), 1, No. 1 (2019): 49–56. https://doi.org/10.33474/jas.v1i1.2740.

Hadiono, Abdi Fauji. “Pernikahan Dini dalam Perspektif Psikologi Komunikasi.” Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, 9, No. 2 (2018): 385–97. https://doi.org/10.30739/darussalam.v9i2.237.

Hanafi, Yusuf. “Kontroversi Usia Kawin Aisyah RA dan Kaitannya dengan Legalitas Perkawinan Anak Dibawah Umur dalam Islam.” Istinbath: Jurnal of Islamic Law/Jurnal Hukum Islam, 15, No. 2 (2016): 163–334. http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/istinbath.

Henderi Kusmidi. “Konsep Sakinah, Mawaddah dan Rahmah dalam Pernikahan.” El-Afkar: Jurnal Pemikiraan Keislamaan dan Tafsir Hadis, 7, No. 2 (2018): 63–78. https://doi.org/10.29300/jpkth.v7i2.1601.

Ibn Ḥajar Al-asqalani. Bulugh Al-Maram Min ’Adillah Al-Aḥkam. Kairo: Dar al-Ḥadits, 1986.

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. 18th ed. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018.

Makinudin. “Ikrar Talak Didepan Sidang Pengadilan Agama (Analisis Penerapan Kaidah Tafsir ‘Amr dan ‘Am).” Al Hukama’: The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 1, No. 1 (2011): 70–110. https://doi.org/10.15642/al-hukama.2011.1.1.70-110.

Mestika Zed. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004.

Mohammad Fauzil Adhim, Nanik Suwaryani, Aria Ahmad Mangunwibawa and Poerwanto. Menikah Sepenuh Kesiapan. 1st ed. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019.

Octaviani, Fachria and Nunung Nurwati. “Dampak Pernikahan Usia Dini terhadap Perceraian di Indonesia.” Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Humanitas, 2, No. 2 (2020): 33–52. https://journal.unpas.ac.id/index.php/humanitas/article/ view/2820.

Putra, Alven. “Problematika Rumah Tangga Rasulullah dan Metode Penyelesaiannya dalam Hadis.” Jurnal Literasiologi, 8, No. 1 (2022): 1–26. https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i1.360.

Rahajaan, Jakobus Anakletus and Sarifa Niapele. “Kajian Yuridis terhadap Perkawinan Dibawah Umur.” Public Policy (Jurnal Aplikasi Kebijakan Publik & Bisnis), 2, No. 1 (2021): 88–101. https://doi.org/10.51135/publicpolicy.v2.i1. p88-101.

Rama Dhini Permasari Johar and Hamda Sulfinadia. “Manajemen Konflik sebagai Upaya Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Lempur Tengah Kecamatan Gunung Raya Kabupaten Kerinci).” Jurnal Al Ahkam, 11, No. 1 (2020): 34–48. https://doi.org/10.15548/alahkam. v11i1.1476.

Ramadhani, Putri Erika and Hetty Krisnani. “Analisis Dampak Perceraian Orang Tua terhadap Anak Remaja.” Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 2, No. 1 (2019): 109–19. https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.

Shesa, Laras. “Keterjaminan Perkembangan Psikis Anak Usia Dini Korban Perceraian Ditinjau dari Aturan Hukum Positif.” Zuriah : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2, No. 1 (2021): 25–40. https://doi.org/10.29240/zuriah.v2i1.2636.

Sudirman L. “Penyelesaian Perceraian Perkawinan Siri yang Telah Diitsbatkan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Suatu Tinjauan Yuridis).” Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum, 13, No. 2 (2015): 129–38. https://doi.org/10.35905/diktum.v13i2.366.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2014.

Tim Penyusun. “Laporan Kegiatan Tahunan Kementerian Agama Indramayu.” Indramayu, 2019.

Warastuti, Diah, Yulia Herawati and Evi Kurniasih. “Kejadian Pernikahan Usia Dini di Indramayu Tahun 2020.” Jurnal Kesehatan dan Kebidanan (Journal of Health and Midwifery), 10, No. 2 (2021): 1–11. https://smrh.e-journal.id/Jkk/article/view/142.

Yumarni, Ani and Endeh Suhartini. “Perkawinan Bawah Umur dan Potensi Perceraian (Studi Kewenangan KUA Wilayah Kota Bogor).” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 26, No. 1 (2019): 193–211. https://doi.org/10.20885/iustum.vol26.iss1.art10.

Yusriana, Yusriana. “Analisis Pemaksaan Menikah Menurut Hukum Islam.” Juripol, 4, No. 2 (2021): 110–15. https://doi.org/10.33395/juripol.v4i2.11112.




DOI: http://dx.doi.org/10.31942/iq.v10i1.7811

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL IQTISAD: Reconstruction of Justice and Welfare for Indonesia is INDEXED BY:

Google ScholarGoogle Scholar Google ScholarGoogle ScholarGoogle ScholarGoogle Scholar

 

 

 


Alamat kami di :

PKPI2 FAI Universitas Wahid Hasyim

JL. Menoreh Tengah X / 22, Sampangan, Gajahmungkur, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232, Indonesia
Handphone: +6281532599999
Email: pkpi2@unwahas.ac.id / iqtisad@unwahas.ac.id
 

 

Creative Commons License
This work is licensed under aCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

View My Stats